KEWALIAN dalam PANDANGAN SUFI

Para tokoh besar sufi abad ketiga hijriyah seperti Dzun Nun Al-Misry, Abu Yazid Busthomi, Abul Qosim Al-Junaid memandang kewalian itu merupakan hasil dari keterkaitan antara dua hal secara bersamaan antara karunia dan usaha. Usaha mujahadah belum tentu mendatangkan kewalian, tetapi mengabaikan amal sholeh sudah tentu akan menghilangkan perlindungan dan cinta Alloh.

"Barangsiapa yang menyangka dengan usaha saja sampai kepada apa yang diinginkannya, maka hal itu salah, barangsiapa menyangka tanpa ada usaha mala sholeh ia akan memperoleh kewalian maka ia bermimpi."

(Abu Said Al-Khorroz)

Jika seorang hamba mampu bertahan terhadap suatu cobaan, maka Alloh akan memberinya nur (cahaya), yakni lentera yang akan membedakan antara yang haq dan yang bathil.