Oleh:
Muhammad Aang Rahmat
Sudah banyak para ilmuwan & para ahli tirakat / ahli hikmah yang menemukan pelabuhan terakhirnya di TQNSS.
Mereka sudah penuh dengan ilmu & gelar akademis atau pun non akademis.
Mereka sudah penuh dengan pengalaman ruhani dari tapa atau wiridnya.
Namun tetap saja tiada satupun ilmu pengetahuan atau ilmu hikmah yang mereka rasakan bisa menyampaikan ruh ke hadrot Alloh Dzat Pemilik segala ilmu, kecuali dengan menerima talqin dzikir dari Syaikh Mursyid rajanya ulama dan rajanya hukama.
Sungguh talqin dzikir ini & khotaman ini adalah "elmu pamungkas" menurut mereka para ulama para profesor atau pun "orang-orang pintar" ahli hikmah.
TQN SURYALAYA SIRNARASA adalah pelabuhan terakhir bagi orang-orang yang sungguh-sungguh ingin mencari puncak jati diri & finish dari segala teori ilmu.
Puluhan tahun tirakat & tholabul ilmi tidak akan bisa mencapai apa yang dirasakan setelah menerima talqin dzikir dari Syaikh Mursyid.
Segala hizib & khodam yang bertahun-tahun ditirakati semua disimpan ketika sudah menerima rajanya Kalimah dari Raja para wali.
Jin / khodam yang mana yg tidak tunduk kepada Sulthon Auliya. ..?
Semua ilmu yang berpuluh tahun dituntut sungguh akan hampa & sirna jika tak ada ajaran ini.
Dan ilmu apa yang bisa melebihi ilmu nya Syaikh Mursyid Ahluttalqiin Alhayy...?
Sejago-jagonya pendekar / ahli hikmah, tertunduk malu dihadapan Sulthon Auliya.
Sepintar-pintarnya profesor tertunduk malu dihadapan Sulthon Auliya.
Bahkan ulama - ulama besar tertunduk malu dihadapan raja mereka Syaikh Kamil mukammil.
Tidak mampu menatap wajah kekasih Alloh yang mata batinnya tembus kepada setiap qolbu muridnya.
Mau apalagi...
Mau kemana lagi....
Mau cari siapa lagi....
Sudah...
Inilah pelabuhan terakhir kita TQN SURYALAYA SIRNARASA.
Dengan bimbingan Syaikhina Sulthon Auliya Sayyid Alqhutbu Asshomadani Almahdiy
رضي اللّه عنه وقدس سره....
0 Komentar