Ad Code

1. Jangan Membenci Ulama yang Sezaman | 2. Jangan Menyalahkan Ajaran Orang Lain | 3. Jangan Memeriksa Murid Orang Lain | 4. Jangan Berubah Sikap Meski Disakiti Orang Lain | HARUS MENYAYANGI ORANG YANG MEMBENCIMU

Ticker

6/recent/ticker-posts

Bolehkah Belajar Suluk tanpa Mursyid (guru )

Pertanyaan tersebut sama halnya dengan, bolehkah belajar ilmu fiqih, tafsir, dan lainnya tanpa guru.Atau bisakah belajar ilmu fisika, biologi, musik, dan lainnya tanpa guru.Anda bisa jawab sendiri pertanyaan tsb.

Seorang Sufi berkata:
" Siapa yang belajar tanpa guru (mursyid), maka gurunya adalah setan".

Mengingat licin dan terjalnya jalan menuju Allah dalam sebuah proses suluk, di tambah adanya mahluk lain yang memang sengaja ingin menyesatkan seseorang dalam perjalananya menuju illahi.Maka keberadaan Mursyid dalam suluk wajib adanya.


Mursyid adalah guru yang mengajarkan dzikir kepada muridnya serta membantu membersihkan sampah-sampah dalam hati murid ( tazkiyatun nafsi ), menghiasi dengan ahlak yang baik, dan juga sebagai obat penawar berbagai macam penyakit hatinya.Dia adalah pemimpin dan juga ustadz yang mengetahui metodologi tertentu, dan dialah yang lebih banyak mengetahui lebih dalam tentang terjalnya jalan menuju Allah.

Syaikh Abdul qadir al-Jilani dalam al-Fath ar-Rabbani berkata:" Wahai orang yang hendak belajar suluk, ikutilah orang-orang yang telah suluk dan mengetahui mana-mana tempat yang membahayakan.Mereka adalah para Masyayikh yang mengamalkan ilmunya serta ikhlas".

Imam Ghazali berkata:"Murid wajib mempunyai guru yang di teladaninya supaya dia menunjukkan jalan murid.Lantaran jalan menuju agama relatif sangat sulit dan jalan-jalan yang dipenuhi setan banyak sekali dan bahkan sudah jelas.Maka barang siapa yang tidak mempunyai guru yang menunjukkan jalannya, maka ia akan dibimbing oleh setan menuju jalannya.

Sayid Muhammad al-Hasyimi dalam syarah Syathranj al-Arifin berkata: "Suluklah wahai saudaraku di bawah asuhan syaikh yang masih hidup, ma`rifatullah, jujur, nashih (suka bernasihat) yang jelas, mempunyai ilmu yang shahih, mempunyai perasa yang jelas, cita-cita yang luhur,, dan perilaku yang di rihadi".

Ulama tasawuf menyepakati, bahwa seorang yang layak menjadi mursyid memiliki kriteria :
- Alim dibidang ilmu syariat
- Seorang yang telah Ma`rifat Allah
- Berpengetahuan di dalam jalan tazkiyatun nafs dan tarbiyah
- Mendapat ijazah dari syaikh sebelumnya

Diantara ajaran Rasulullah adalah memberi nasehat dan mengajak kebaikan kepada orang lain agar lebih dekat kepada Allah dengan pelajaran pembersihan jiwa.Dan membimbing murid adalah salah satu dari melaksanakan perintah itu.

Posting Komentar

0 Komentar