Ad Code

1. Jangan Membenci Ulama yang Sezaman | 2. Jangan Menyalahkan Ajaran Orang Lain | 3. Jangan Memeriksa Murid Orang Lain | 4. Jangan Berubah Sikap Meski Disakiti Orang Lain | HARUS MENYAYANGI ORANG YANG MEMBENCIMU

Ticker

6/recent/ticker-posts

Siapakah Syaikh Syamsuddin r.a, Ahli Silsilah ke-22 TQN PPS ?

Belum banyak yang mengenal siapa itu Syaikh Syamsuddin, terlebih karena di daftar Ahli Silsilah, namanya hanya disebut dengan "Syaikh Syamsuddin".

Berikut sekilas tentang beliau  :

{Silsilah}  : 
Syaikh as-Shalih az-Zahid Syamsuddin Muhammad al-Akhal. Dalam riwayat yang lain adalah as-Syaikh al-Imam al-Zahid al-Kabir Baqiyyatul Masyaikh Syamsuddin Abul Karam Muhammad bin Syaikh Syarsyiq bin Syaikh Muhammad Al Hattak bin Syaikh Abdul Aziz bin Ghautsul A'dzam Tuan Syaikh Abdul Qadir Al Jailani.

{Kelahiran} : 
lahir pada malam Jumat 8 Ramadhan pada tahun 651 di desa al-Jibal. Saat ini bernama Jabal Abdul Aziz di kota Mosul Iraq. Seluruh keturanan Syaikh Abdul Aziz, tinggal dan wafat di desa tersebut. 
Ayahnya bernama Syaikh Syarsiq yang wafat pada tahun 652 dalam usia yang masih sangat muda, yakni umur 24 tahun. Saat itu Syamsuddin masih berumur 4 bulan.

{Pendidikan} :
Belajar dengan al-Fakhrun Najar dan Ahmad bin Muhammad al-Nashibi. Beliau melanjutkan pendidikannya di kota Mekkah, di sana beliau belajar dengan Abdurrahim bin al-Zujaj. Kemudian ke kota Madinah, dan belajar kepada al-Afif Mazra'. Beliau juga pergi belajar ke Baghdad dan Damasqus. Beliau melaksanakan ibadah haji lebih dari sekali. Di antara murid-muridnya adalah al-Hisam Abdul Aziz, al-Badru Hasan, al-Izzu Husain, al-Thahru, Syamsuddin bin Sa'ad dan lainnya.

{Wafat} :
Wafat pada awal Dzulhijjah tahun 739 H dan di makamkan bersama dengan ayah dan kakeknya di desa Jabal atau Jabal Abdul Aziz, Mosul, Iraq". 

{Kedudukan} :
Syaikh Syamsuddin adalah cucu dari Syaikh Muhammad al-Hattak, Ahli Silsilah ke-21 yang sekaligus penerus kemursyidannya. 
Seorang yang cakap fisiknya dan luhur budi pekertinya, seorang yang memiliki keluhuran, zuhud, ahli ibadah dan seorang yang memegang pada ajaran Ahlus Sunnah. 
Seorang yang hafal al-Qur'an juga ahli fiqih. Selama hidupnya tidak pernah menyentuh emas dan perak, padahal beliau adalah seorang yang sangat kaya dan dermawan. Beliau dan seluruh keluarganya dikenal sebagai sosok pejuang Islam dan mengayomi kamu muslimin".
Banyak orang yang datang mengunjunginya, juga mengambil khirqah thoriqoh Qadiriyyah. Tidak terkecuali para petinggi negara dan para ulama pada masa itu. Saat di Damasqus, beliau ikut hadir dalam acara khataman kitab Al-Bukhari yang dibacakan oleh Ibn al-Barzali.
****

KH. Irfan Zidni

Posting Komentar

0 Komentar