Ad Code

1. Jangan Membenci Ulama yang Sezaman | 2. Jangan Menyalahkan Ajaran Orang Lain | 3. Jangan Memeriksa Murid Orang Lain | 4. Jangan Berubah Sikap Meski Disakiti Orang Lain | HARUS MENYAYANGI ORANG YANG MEMBENCIMU

Ticker

6/recent/ticker-posts

Hakekat Makna KAYA RAYA

NGAJI 

Kekayaan dan kepapaan itu, ternyata, soal perasaan. Di antara berjuta manusia, ada empat jenis manusia yang berbeda dalam memaknai kekayaan dan kemiskinan.

Pertama, manusia kaya harta tapi miskin hati. Hartanya melimpah ruah tapi hatinya slalu merasa kekurangan. Karena perasaan tak berkecukupan itu tiada terbersit di hatinya keinginan untuk peduli dan berbagi terhadap sesama. Inilah potret manusia yang hidupnya tak terberkahi.

Kedua, manusia miskin harta tapi kaya hati. Hartanya kasat mata serba kekurangan, namun, jiwanya merasakan keberlimpahan. Karena perasaan berkecukupan inilah yang slalu menyisakan ruang baginya untuk peduli dan berbagi kepada sesama. Inilah semulia dan seistimewa manusia.

Ketiga, manusia yang kaya harta dan kaya hati. Hartanya meruah, hatinya diliputi perasan berkah dan hidayah. Karena perasaan diberkahi inilah yang mendorongnya untuk slalu bersyukur dengan peduli dan berbagi kepada sesama yang tidak beruntung. Inilah seberuntung-beruntungnya manusia, manusia luar biasa.

Kempat, manusia yang miskin harta dan papa hatinya. Rejekinya seret, hatinya juga meng-keret. Karena perasaannya slalu seret dan mengkeret maka tak tersisa baginya rasa syukur, dan perasaan mampu peduli dan berbagi kepada sesama. Inilah gambaran serugi-ruginya manusia.

Di jenis mana kita terkategori, kita yang tahu dan memilih. Yang pasti Guru Sufi Agung Hadrotu Syeikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul telah meng-ijazah-kan amalan agar keadaan harta seperti apapun, keadaan perasaannya diliputi perasaan kecukupan dan keberlimpahan. Meyakini penuh bahwa setiap ada kebutuhan, Alloh pasti cukupkan kebutuhan itu. Itulah makna kaya yang sesungguhnya.

Salam sayang untuk semua,
@abahjagat21

Posting Komentar

0 Komentar