Tak ada satu pendapatpun yang menyanggah fakta bahwa salah satu kunci utama pembuka pintu bahagia adalah bersyukur. Tak ada satu orang pun yang tidak menyukai orang yang senang bersyukur karena wajahnya senantiasa menularkan aura senang bahagia. Lalu, apa yang menghalangi kita untuk bersyukur?
Dalam al-Quran, orang yang bersyukur disebut dengan dua istilah dari akar kata yang sama, SYAKIR dan SYAKUR. Dua-duanya adalah dari kata SYAKARO. Apakah makna kedua kata itu sama? Ternyata ada sisi yang berbeda menurut para alim.
SYAKIRUN ( شاكر ) adalah orang yang mensyukuri apa yang ada. Mensyukuri keluarga, mensyukuri pekerjaan, mensyukuri penghasilan, mensyukuri semua yang dialami
SYAKURUN ( شكور ) adalah orang yang bisa dan terbiasa mensyukuri yang tidak atau belum ada. Mungkin ada yang bertanya, kok bisa? Jawabannya adalah karena dalam hatinya ada keyakinan bahwa sesuatu yang tidak didapatkannya adalah kenikmatan dan kebaikan dalam wajah yang lain yang Alloh haturkan untuk dirinya. Kebaikan Alloh bukan hanya pada apa yang Alloh berikan, melainkan juga pada apa yang Alloh tidak atau belum berikan.
Bagi SYAKURUN ( شكور ) ini, tak ada kamus bersedih dan menyesal atas apa yang lepas, yang hilang atau bahkan yang belum tiba walau diharapkan dengan sangat.
H. Akbar Mardani
Khidmat Ilmiah Manaqib
Masjid Muh Alwi Soreang Bandung
Minggu, 16 Juni 2019
0 Komentar