Ad Code

1. Jangan Membenci Ulama yang Sezaman | 2. Jangan Menyalahkan Ajaran Orang Lain | 3. Jangan Memeriksa Murid Orang Lain | 4. Jangan Berubah Sikap Meski Disakiti Orang Lain | HARUS MENYAYANGI ORANG YANG MEMBENCIMU

Ticker

6/recent/ticker-posts

WALI QUTHUB ATAU WALI AQTHAB

Wali ini memiliki kedudukan tertinggi di antara para wali Allah lainnya. Wali aqthab ini memimpin seluruh wali yang berada di alam semesta, sedangkan jumlah wali Quthub ini hanya ada satu di bumi ini. Masih belum diketahui secara pasti keberadaan wali Quthub ini dimana, ada sebagian ulama yang berpendapat bahwa wali Quthub ini akan selalu berkunjung ke Baitullah (Mekkah) di setiap tahunnya. Syech Abdul Qadir Al Jaelani adalah salah satunya yang pernah mengemban tugas dari Allah Ta'ala sebagai wali Quthub, setelah beliau mendapatkan tugas tersebut keberadaan beliau mulai dirahasiakan oleh Allah Ta'ala. Dengan jumlahnya yang hanya satu, wali Quthub ini akan digantikan dengan wali di bawahnya jika telah wafat.

Jumlahnya tiap masa hanya 1 orang, bila ia wafat, ia akan digantikan oleh wali Imaamaan/Aimmah.

ويقول فى مرآة الأسرار : إنّ طبقات الصّوفيّة سبعة الطالبون والمريدون والسالكون والسّائرون والطائرون والواصلون وسابعهم القطب الذى قلبه على قلب سيّدنا محمّد صلعم وهو وارث العلم اللّدني من النبي صلعم بين الناس وهو صاحب لطيفة الحقّ الصحيحة ما عداالنبى الأمّى

Syech Abdul Qadir Jailani ra, mengatakan dalam kitab Miratil Asror : "Sesungguhnya tingkatan² kewalian di wali Quthub itu sendiri ada 6 tingkat yaitu : (1).Thoolibun, (2).Muriidun, (3).Saalikun, (4).Saairun, (5).Thooirun, (6).Waashilun"

والطالب هو صاحب قوىّ مزكيّة للطيفته الخفية الجسميّة

والمريد هو صاحب قوىّ للطيفته النفسيّة

والسالك هو من يكون صاحب قوىّ مزكيّة للطيفة القلبيّة

والسائر هو الذى يكون صاحب قوىّ مزكيّة للطيفة السّرّيّة

والطائر هو الذى وصل إلى للطيفة الروحيّة

والواصل هو الشحص الذى اصبحت قواه اللطيفة مزكّاّة على لطيفة الحقّ

• Thoolib adalah yang memiliki kekuasaan menyucikan bagi lathifah Jasad yang tersembunyi.

• Muriid adalah yang memiliki kekuasaan lathifah Nafsu.

• Saalik adalah orang yang memiliki kekuasaan menyucikan bagi lathifah Hati.

•Saair adalah orang memiliki kekuasaan menyucikan bagi lathifah Rasa.

• Thooir adalah orang yang sampai kepada lathifah Ruh.

•Wasil adalah orang yang menjadi kan kekuatan lathifahnya menyucikan terhadap lathifah ilahiyyah. (Dinukil dari safinatul Qodiriyyah).

2.Wali Imaamani/ Wali Imaamain/ Wali Aimmah

Kedudukan wali Aimmah ini satu tingkat di bawah wali Quthub dan tugasnya adalah sebagai pembantu wali Quthub tersebut, serta menggantikan kedudukan wali Quthub jika sudah wafat. Jumlah wali Aimmah ini hanya ada dua di muka bumi, sedangkan salah satunya harus menggantikan wali Quthub dengan petunjuk Allah Ta'ala melalui wali Quthub. Wali Quthub diberi kemampuan oleh Allah Ta'ala untuk bisa melihat siapa di antara kedua wali Aimmah itu yang harus menggantikannya. Kedua wali Aimmah ini memiliki julukan sendiri², yaitu Abdul Rabbi dan Abdul Malik.

وأما الإمامان فهما شخصان أحدهما عن يمين القطب والآخر عن شماله فالذي عن يمينه ينظر فى الملكوت وهو أعلى من صاحبه ، والذى عن شماله ينظر فى الملك ، وصاحب اليمين هو الذي يخلف القطب ، ولهما أربعة أعمال باطنة وأربعة ظاهرة :

Adapun Wali Dua Imam (Imaamani), yaitu dua pribadi (2 orang), salah satu ada di sisi kanan Quthub dan sisi lain ada di sisi kirinya. Yang ada di sisi kanan senantiasa memandang alam Malakut (alam batin) dan derajatnya lebih luhur ketimbang kawannya yang di sisi kiri, sedangkan yang di sisi kiri senantiasa memandang ke alam jagad semesta (malak). Sosok di kanan Quthub adalah Badal dari Quthub. Namun masing² memiliki empat amaliyah Batin, dan empat amaliyah Lahir.

فأما الظاهرة ، فالزهد والورع والأمر بالمعروف والنهي عن المنكر

Yang bersifat Lahiriyah adalah: Zuhud, Wara', Amar Ma'ruf dan Nahi Munkar.

وأما الباطنة فالصدق والإخلاص والحياء والمراقبة

Sedangkan yang bersifat Batiniyah: Sidiq ( Kejujuran hati) , Ikhlas, Memelihara Malu dan Muraqabah.

وقال القاشاني فى اصطلاحات الصوفية :

Syech Al Qosyani dalam istilah kitab kewaliannya Berkata :

الإمامان هما الشخصان اللذان أحدهما عن يمين القطب ونظره فى الملكوت

Wali Imam adalah dua orang, satu di sebelah kanan Qutub dan dan senantiasa memandang alam malakut (alam malaikat)

والآخر عن يساره ونظره فى الملك،

, dan yang lainnya (satu lagi) di sisi kiri (wali Qutub), sedangkan yang di sisi kiri senantiasa memandang ke alam jagad semesta (malak).

وهو أعلى من صاحبه وهو الذى يخلف القطب ،

dan derajatnya lebih luhur ketimbang kawannya yang di sisi kanan, Sosok di kiri Quthub adalah Badal dari Quthub.

قلت وبينه وبين ما قبله مغايرة فليتأمل

Syech Al Qosyani berkata, diantara dirinya (yang sebelah kiri) dan antara sesuatu yang sebelumnya (sebelah kanan) memiliki perbedaan dalam perenungan. (Di nukil dari mafahirul a'liyyah)

3. Wali Autad

Wali Autad ini jumlahnya ada empat yang berada di empat penjuru mata angin dengan tugas menjaga wilayahnya masing² agar tetap seimbang sedangkan pusatnya ada di Baitullah Mekkah. Menurut satu pendapat, ke empat wali ini akan saling bertemu setiap tahun tepatnya pada pelaksanaan haji di Mekkah. Di antara empat wali Autad ini terkadang ada yang wanita, keempat wali Allah tersebut masing² memiliki gelar yaitu Abdul Haiyi, Abdul Alim, Abdul Qadir dan Abdu Murid. Wali Autad juga di sebut Wali Paku Jagat.

ثمّ الأوتاد وهم عبارة عن أربعة رجال منازلهم منازل الأربعة أركان من العالم شرقا وغربا وجنوبا وشمالا ومقام كل واحد منهم تلك ولهم ثمانية أعمال أربعة ظاهرة وأربعة باطنة ،

"Kemudian Wali Autad mereka berjumlah 4 orang tempat mereka mempunyai 4 penjuru tiang², mulai dari penjuru alam timur, barat, selatan dan utara dan maqom setiap satu dari mereka itu, Mereka memiliki 8 amaliyah: 4 bersifat lahiriyah, dan 4 bersifat batiniyah.."

فالظاهرة :كثرة الصيام ، وقيال الليل والناس نيام ، وكثرة الإيثار ، والإستغفار بالأسحار

"Maka yang bersifat lahiriyah: 1.Banyak Puasa, 2.Banyak Shalat Malam, 3.Banyak Pengutamaan (lebih mengutamakan yang wajib kemudian yang sunnah) dan 4.memohon ampun sebelum fajar."

وأما الباطنة : فالتوكل والتفويض والثقة والتسليم ولهم واحد منهم هو قطبهم

"Adapun yang bersifat Bathiniyah : 1.Tawakkal, 2.Tafwidh, 3.Dapat dipercaya (amanah) dan 4.taslim."

Dan dari mereka ada salah satu imam (pemukanya), dan ia disebut sebagai Quthub-nya. (Di nukil dari mafahirul a'liyyah )

Posting Komentar

0 Komentar