Ad Code

1. Jangan Membenci Ulama yang Sezaman | 2. Jangan Menyalahkan Ajaran Orang Lain | 3. Jangan Memeriksa Murid Orang Lain | 4. Jangan Berubah Sikap Meski Disakiti Orang Lain | HARUS MENYAYANGI ORANG YANG MEMBENCIMU

Ticker

6/recent/ticker-posts

Sampai berjumpa kembali, Tanah Uzbekistan

Melalui sang guru muliaku, sayyid Abah Aos, aku mohonkan dan aminkan dua doa dari dua jenis makhluk penjaga negeri Khurasan, negeri yang ada dibalik sungai Jihun, negeri itu bernama Al-Makhfuzhoh. Orang kemudian mengenalnya dengan nama SAMARQANDI :

Pertama, doa dari satu malaikat yang memiliki 1000 kepala, 1000 lisan dan 1000 mulut. Malaikat ini berada di lapis teratas di langit negeri ini, dibawahnya ada 5000 malaikat yang mengepakkan sayapnya untuk melindungi dan menjaganya. Tidak ada yang dilakukan oleh sang malaikat kecuali berdoa, "Yaa Daa'im Yaa Daa'im Yaa Alloh Yaa Shomad, ihfazh hadzihil madinah" (Wahai Zat yang Maha Kekal, Wahai Zat yang Maha Kekal,  Wahai Alloh, Wahai Zat Yang Menjadi Tumpuan Harapan, mohon jagalah negeri ini).

Kedua, doa dari ular-ular berbentuk manusia, yang berada di sebuah lembah 3 Farsakh dari gerbang luar Al-Makhfuzhoh Samarqandi, dihadapannya ada para malaikat yang berdzikir sambil berkeliling mengitari negeri ini. Para ular-ular bermunajat "Yaa Rahmaanad dunyaa wa yaa Rohiimal aakhiroh, irham hadzihil madinah" (Wahai Zat Maha Pengasih di dunia, wahai Zat Maha Penyayang di akhirat, mohon tebarkan kasih sayang di negeri ini).
*****
Entah ada apa, meski sudah didoakan para makhluknya, negeri ini porak poranda setelah berhasil mencapai puncak peradabannya.
Kini, para penduduknya sedang berjuang menyusun kembali puzzle peradabannya.

Kami mohonkan agar Alloh berkenan menjaga dan menyayangi kembali Bukhara-Samarqand-Taskhent-Termez-Khiva, dan kota lainnya di negeri ini. Kami mohonkan agar negeri ini kembali  menyinari peradabannya ke seluruh semesta. Untuk terwujudnya hal itu, kami haturkan 11 riyadhah Manaqib tuan Syekh Abdul Qadir al-Jailani, Thoriqoh Qodiriyyah Naqsyabandiyyah PP. Suryalaya untuk kejayaan agama dan negara serta untuk peradaban dunia, selama 7 hari berturur-turut, sebagian dihasapan Maqbaroh Syarifah Ahlu Silsilah Naqsyabandiyyah, oleh 38 jasad+ruh utusan sang Ahli Silsilah 38, di negeri beribu sufi, beribu muhaddits, beribu mufassir, beribu mutakallimin, beribu saintisis. Negeri yang penuh ketakjuban dan kehangatan, Uzbekistan.

(Langit Uzbekistan, 10668 M dpl, 13-04-'18). KH. Irfan Zidni.

Posting Komentar

0 Komentar