Minggu tanggal 4 Januari 2015 yang lalu, Islamic Union Hong Kong menunjuk Pondok Fatimah guna menyelenggarakan pengajian bersama majlis dzikir Thoriqoh Qodiriyyah Naqsyabandiyyah Pondok Pesantren Suryalaya (TQN PPS). Rombongan majlis dzikir TQN PPS yang berjumlah 28 orang, mengadakan safari manaqib ke China dan Hong Kong selama 9 hari mulai tanggal 1-9 Januari 2015. Persinggahan rombongan di Hong Kong untuk berbagi cahaya ilahi dalam majlis dzikir manaqib bersama seorang guru mursyid thoriqoh asal Ciamis Jawa Barat Syekh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul Al-Qodiri An-Naqsyabandi yang akrab dipanggil Abah Aos. Dan pada waktu itu nampak hadir pula Bapak Reda Manthovani yang menjadi Konsul Kejaksaan perwakilan KJRI Hong Kong.
Pada kesempatan itu, sekitar 200 orang BMI hadir untuk ikut serta dalam khusyu ngaji dan dzikir bersama rombongan TQN PPS di gedung Ammar Mosque and Osman Ramju Sadick Islamic Centre di kawasan Wanchai sejak pukul 10 pagi dengan diawali istigotsah. Acara manaqib digelar dengan penuh khidmat mulai dari pengajian Al-Quran, sholawat, tawasul hingga pembacaan manaqib. Kemudian dilanjutkan dengan khidmat ilmiah oleh KH. Dadang Muliawan, S.Kom.I yang mengetengahkan tema "Jalan Kembali kepada Alloh" yang membuat hadirin antusias mendengarkan curahan ilmu ruhani tentang pentingnya bergabung untuk meraih predikat insan yang bertaqwa dan menjadi pecinta kesucian jiwa.
"Kita semua diperintahkan untuk kembali kepada Alloh karena kita berasal dari Alloh dan akan kembali kepada Alloh, maka kita wajib kembali kepada Alloh. Maka kita wajib mencari jalan untuk kembali kepada Alloh, sebagaimana sabda Nabi SAW tentang jalan kembali yang paling dekat, paling mudah dan paling utama untuk sampai kepada Alloh, yaitu dengan melanggengkan dzikrulloh," ungkap da'i muda dengan gaya dakwahnya yang dinamis membuat hadirin tidak merasa jenuh dan tetap bersemangat untuk mendengarkan dan menyimak tausiyah dari ustadz yang sedang menempuh pendidikan S2 di UIN Bandung Jawa Barat ini. Selepas ceramah, hadirin dibimbing talqin dzikir yang merupakan proses penanaman kalimat agung Laa ilaaha illalloh dan ismu dzat ke dalam hati (yang hakikatnya oleh Abah Aos dan secara syariat oleh KH. Irfan Zidni yang menjadi wakil talqinnya) menurut ajaran TQN PPS yang bermadzhab kepada Imam Syafi'i.
Di akhir acara, Abah Aos memberikan sebagian besar rizkinya yang disedekahkan kepada majlis ta'lim Pondok Fatimah untuk membeli karpet yang nantinya digunakan pengajian-pengajian selanjutnya. Dengan penuh haru, Bunda Fatimah (Ketua Majlis PondokFatimah Hong Kong) menerima dengan senang hati dan mengucapkan terima kasih berulang kali kepada Abah Aos atas infaqnya. Karena baru kali ini ada kiayi yang bersedekah untuk majlis ta'lim, padahal biasanya majlis ta'lim yang memberi kepada kiayi. Itulah akhlaq mulia sang guru yang memberi contoh kepada seluruh muridnya agar selalu menyisihkan sebagian rizki kepada suatu kebaikan yang bermanfaat.
0 Komentar