Ad Code

1. Jangan Membenci Ulama yang Sezaman | 2. Jangan Menyalahkan Ajaran Orang Lain | 3. Jangan Memeriksa Murid Orang Lain | 4. Jangan Berubah Sikap Meski Disakiti Orang Lain | HARUS MENYAYANGI ORANG YANG MEMBENCIMU

Ticker

6/recent/ticker-posts

TEROPONG SUFI

Empat Tipe Manusia Dalam Pandangan Sufi

Menurut Syekh Abdul Qadir Jailani qs., manusia dapat dibagi menjadi empat tipe.

  • Kategori pertama adalah orang-orang yang tidak punya hati dan lidah. Mereka mayoritas masyarakat yang tidak peduli dengan kebenaran dan keutamaan, hanya tunduk pada indara fisik.
  • Kategori kedua adalah mereka yang punya lidah tapi tidak punya hati. Kelompok ini adalah orang yang terpelajar dan memiliki retorika yang bagus, yang selalu menganjurkan umat untuk selalu berbuat baik dan benar. Namun, mereka sendiri berbuat tidak sesuai dengan perkataan, bahkan kebalikannya. Inilah orang yang pembicaraannya sangat menarik, tetapi hatinya jelek.
  • Kategori ketiga adalah mereka yang punya hati tetapi tidak punya lidah. Mereka inilah mukmin sejati, yang selalu sadar akan kekurangan dan kelemahan, sehingga berusha terus mensucikan diri dari hal-hal yang kotor. Bagi mereka diam lebih baik dibandingkan bebicara, tetapi membingungkan umat.
  • Kategori keempat adalah mereka yang memiliki hati dn juga lidah. Mereka adalah orang yang mendapatkan pengetahuan yang sejati, dolengkapi dengan bimbingan dari Allah SWT. kemudian menjadi penyambung kanabian. Mereka adalah kelompok yang tertinggi setelah kelompok para nabi.
Untuk mencapai kategori manusia yang tertinggi menurut Syaikh Abdul Qadir Jailani harus mengalami empat tahab perkembangan spiritual.
  1. Tahap pertama adalah orang yang meyakini Tuhan dengan totalitas dan menjalankan ajaran agama dengan baik, tanpa pertolongan siapapun.
  2. Tahap kedua adalah ketika seseorang sudah mendekati kesucian hati yang dapat dijelaskan dalam dua hal, yaitu orang yang berusaha utnuk memenuhi kebutuhan dasarna tetapi menahan diri dari kehidupan yang hedonistik, dan orang yang mengikuti suara hati yang selalu melintas dalam dirinya.
  3. Tahap ketiga adala keadaan tawakal, yakni ketika seseorang berserah diri secara total kepada tuhan.
  4. Tahap keempat adalah keadaan fana, yakni keadaan seseorang yang amat dekatdengan Tuhan dan bahkan menyatu dengan-Nya

Posting Komentar

0 Komentar