Oleh: LIDI AMIN
Alloh SWT menciptakan alam dan seisinya untuk manusia.Dalam
memanfaatkannya, kita rasakan banyaknya perubahan.Perkembangan zaman dan
teknologi, pertumbuhan jumlah penduduk; polusi udara dari kendaraan bermotor,
asap pabrik, bakaran sampah atau jerami;polusi airkarena sungai/got/SPAL (Saluran Pembuangan Air
Limbah ) baik rumah tangga atau pabrik yang tidak terkelola dengan baik; laut
yang tercemar; belum terhitung penebangan hutan yang merajalela, semuanya
membuat alam carut marut.Perubahan ekosistem besar-besaran ini menyebabkan
kuman-kuman pathogen (virus, bakteri, parasite, jamur) di sekitar kita ikut
beradaptasi… bagaimana dengan tubuh manusia sendiri?...bagaimana tubuh kita
menhadapi semua perubahan di sekitar kita ini?....bagaimana naaa naaaaa?...
(pertanyaan bergema di pikiran kita).
Faktanya setelah ditemukan obat (antibiotika) oleh para
ahli, euphoria para ahli menyebabkan penggunaan yang (kadangkala) berlebihan dan
tidak rasional. Apalagi di masyarakat sudah lazim kalau sakit kita pergi ke
dokter/bidan/mantri atau malah langsung ke apotik “beli obat untuk sakit
anu”…Kenyataan ini lah yang menyebabkan tubuh jadi resisten (kebal) terhadap
antibiotika yang tidak bijaksana dikonsumsi. Lalu harus bagaimana tubuh kita
menangkal nya nyaaa nyaaaa?...(kembali pertanyaan bergema)
Looogh kok bahasannya lingkungan?... apa hubungannya sama
tubuh manusia?... apa lagi sama dzikir?… Saya ini ikhwan yang hanya tahu
sedikit tentang tubuh manusia dan organ-organnya dalam menghadapi semua perubahan
lingkungan ini, utamanya intervensi kuman-kuman yang ada di sekitar kita.
Alloh SWT telah memberi bentuk yang sempurna untuk manusia,
berikut kelengkapan organ dan fungsi yang luar biasa, termasuk system imun
(daya tahan tubuh).Seandainya Alloh SWT tidak memberikan system imun ini,
mungkin kita sudah meninggal sejak dulu. System ini berbentuk zat kimia, cairan
atau sel. Setidaknya diantara yang disebut dalam dunia kedokteran: Hormon
Kortisol, Eosinofil, Netrofil , Sel K, Basofil, Makrofag, Imunoglobulin (IgA,
IgM, IgG, IgD dan IgE). Di dalam sel darah putih terdapat sel Makrofag yang
berfungsi memakan sel lainnya yang tidak normal. Keluarnya makrofag sangat
tergantung kondisi psikis , dan jika tidak disekresi (dikeluarkan) oleh tubuh
akan menyebabkan rentan terhadap penyakit baik ringan sampai yang berat karena
sel-sel yang tidak normal yang ada dalam tubuh tak termakan oleh makrofag.
Pada awal abad 20 para ahli telah berpendapat bahwa pikiran
dapat mempengaruhi timbulnya penyakit, dan konsep ini pun bisa dipakai dalam
menghilangkan (mengobati) penyakit.Otak yang merupakan pusat kehendak dan
keyakinan memiliki hubungan langsung dengan system penyembuhan alamiah
tubuh.Otak secara otomatis dan kontinyu berkomunikasi timbal balik dengan
system kekebalan tubuh, system kardiovaskuler, dan semua system organ pokok
dengan melepaskan hormone dan bahan kimia lainnya dari sel-sel saraf.Otak juga
berkomunikasi dengan system kekebalan dalam darah melalui hormone dan protein
darah lainnya. Ilmuwan menduga peran otak tersebut harus ada supaya kehidupan
sosial, psikologis dan spiritual terhubung dengan tubuh fisik, sehingga
semuanya bekerja sama untuk menghasilkan keseimbangan (kesembuhan). Hal ini
disebabkan karena jaringan rumit yang ada diantara system kekebalan tubuh dan
otak, jaringan yang memungkinkan 2 sistem sinyal untuk berhubungan satu sama
lain secara berkelanjutan dan cepat. Bahan kimia yang diproduksi oleh sel imun
memberi sinyal otak dan otak akan mengirim sinyalkimia untuk menimbulkan system
kekebalan. Terdapat kesatuan neurotransmitter di otak dengan system imun
Salah satu upaya aktivitas spiritual untuk meningkatkan
kekebalan tubuh adalah dengan dzikir.Dzikir mempunyai kemiripan dengan teknik
meditasi.Ketika seseorang melakukan meditasi atau tawajjuh atau berdzikir
khofi, kita menghalau semua pikiran dari benak dan hanya tertuju pada Allloh.Dzikir
artinya mengingat Alloh dengan menyebut namaNya berulang-ulang. Dengan demikian
seseorang akan memiliki pengalaman berhubungan dengan Alloh, memiliki perasaan
tidak terpisah dari Allloh. Dzikir merupakan ibadah yang paling baik. Dzikir
dilakukan oleh Guru Mursyid kita Syekh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul al
Qodiri an Naqsyabandii. Ibadah ini paling disukai Alloh.Ibadah ini ringan,
mudah untuk dikerjakan karena tidak dituntut syarat-syarat tertentu, dpaat
dilakukan kapanpun, dimanapun dalam kondisi apapun.Dzikir adalah ibadah yang
tidak memiliki batas ruang dan waktu.
Selama ini para ahli menafsirkan tidak adanya korelasi
keilmuan spiritual dan medis, karena dunia metafisika adalah dunia yang tidak
bisa dibuktikan secara ilmiah.Ternyata aktivitas dalam amygdala (bagian otak
yang memantau lingkungan dari ancaman dan ketakutan) diredam.Sirkuit lobus
parietalis (bagian otak yang menyesuaikan diri dengan ruang, menandai perbedaan
tajam antara diri dan dunia) menjadi tenang.Sirkuit lobus frontal dan temporal
(bagian otak yang menandai waktu dan membangkitkan kesadaran diri) dapat
dilepaskan.Singkatnya tubuh menjadi sangat tenang dan rileks.
Telah banyak bukti ilmiah lewat penelitian yang dilakukan
untuk membuktikan adanya kaitan antara system imun dengan tingkat spiritualis
dan kondisi emosi.Alat canggih untuk merekam aktifitas otak dengan SPET
scanning telah digunakan.Di Indonesia sendiri dr. Siti Nur Asiyah M.Ag melakukan penelitian sel-sel imunitas(IL-1,
IL-6 dan Natural Killer Cell) pada peserta majelis dzikir, dimana disimpulkan
terdapat peningkatan jumlah-jumlah sel2 tersebut setelah dzikir. Dzikir tidak
hanya berpengaruh pada perkembangan rohani atau nafs seseorang , banyak
penelitian empiris yang telah membuktikan bahwa dzikir juga berpengaruh pula
pada dimensi fisik. Misalnya dalam menyembuhkan berbagai jenis penyakit fisik
maupun menghilangkan kondisi psikopatologi seperti stress kecemasan dan depresi.
Sebuah penelitian pada penderita HIV-AIDS, dilakukan dzikir 30 menit/hari
dengan frekuensi dzikir 5-6 menit/selesai sholat dan hasilnya sdh dapat
memodulasi system imun. Bagaimana kalau ikhwan TQN PP Suryalaya yang
melakukannya?...Sabda Guru Agung minimal 165x mendawamkan asma Alloh SWT
sehabis sholat, belum ditambah dzikir khofi setiap saat… Subhanalloh. Sungguh
sangat beruntung para ikhwan/akhwat TQN PP Suryalaya, tidak hanya diajarkan
membersihkan penyakit bathin tapi juga cara menjaganya, demikian pula dengan
penyakit dzohir.
Di awal tahun 2010, saat saya belum mengenal thoriqoh,
sayapernah dirawat karena komplikasi beberapa penyakit, antara lain demam
berdarah (trombosit 28 ribu), penyakit hati (SGOT 700/SGPT 400) dan demam
tifoid (widal positif tinggi). Saya ingat waktu itu saya bekerja terlalu keras,
makan dan istirahat tidak teratur, pun ibadah saya. Hasil tes laboratorium saat
itu menunjukkan sel-sel imunitas (immunoglobulin/antibody) saya rendah.Saat itu
badan terasa tidak kebas (tidak berasa), juga sangat lemah, seperti
melayang.Saya ingat disaat-saat awal masuk kerja, saya harus mencari-cari
pegangan saat berjalan/beraktivitas karena masih lemah.
Setelah mengenal thoriqoh di tahun 2011 dan mengamalkan
amaliyahnya, saya diberi hadiah sakit di awal tahun 2012 dan walaupun lebih
ringan, gejalanya hampir sama dengan sebelumnya. Waktu itu Pangersa Guru Agung
Syekh Abdul Aos bersabda pada saya: “Tidak ada penyakit yang bisa menembus
orang yang berdzikir, terus berdzikir untuk menyembuhkan penyakitmu, membentengi
badanmu, dan meningkatkan daya tahanmu”. Setengah ingin membuktikan (hampura
Pangersa Abah Aos), saya melakukan pemeriksaan laboratorium dan Subhanallooh…
semua normal, termasuk fungsi hati yang diramalkan professor yang merawat saya
tidak akan normal… Alhamdulillaah. Sebuah bukti autentik efek berdzikir pada kesehatan
(karena tidak ada kuman-kuman pathogen dalam tubuh saya) dan system imunitas
tubuh (antibody normal)
Sungguh benar bahwa kondisi imunitas dipengaruhi oleh psikis
dan suasana hati seseorang.Kondisi itu juga sangat menentukan ketentraman hatiseseorang.Untuk
mencapai ketentraman hati hanya dzikir satu-satu nya cara yang paling ampuh.
Menurut QS Ar Ra’d ayat 28 “Ingatlah, hanya dengan mengingat Alloh hati menjadi
tentram”. Oleh karena itu tidak berlebihan jika medis pun membenarkan bahwa manusia
yang senantiasa melakukan dzikir hatinya akan menjadi tentram, pikirannya
jernih, emosinya stabil. Lebih jauh,
tubuhnya pun sehat dan bagi orang sakit dzikir akan merangsang imunitas tubuh untuk
menyembuhkan dirinya sendiri. Hal ini karena dzikir dapat menyebabkan
keseimbangan homeostasis otak, artinya hipotalamus sebagai sentral otak akan
bereaksi meningkatkan fungsi hormone. Pada keadaan semacam ini, antiboodi pada
tubuh manusia akan bereaksi dan bekerja secara optimal. Kondisi ini akan
merangsang tubuh menyembuhkan dirisendiri.
Menurut QS Al Baqoroh 152 Alloh SWT berfirman: “Karena itu
ingatlah kamu kepadaKu, niscaya Aku ingat (pula) kepada kamu.” Berarti jika
Alloh SWT ingat kita, Alloh lah yang membuat kita shehat karena penyakit tidak
bisa menembus tubuh kita dan menjaga daya tahan tubuh kita tetap prima… istilah
Pangersa Guru Agung:… “JAG JAG BELEJAG GOREJAG”… Selamat berdzikir, shehat
shehaat shehaaat.
0 Komentar