Ad Code

1. Jangan Membenci Ulama yang Sezaman | 2. Jangan Menyalahkan Ajaran Orang Lain | 3. Jangan Memeriksa Murid Orang Lain | 4. Jangan Berubah Sikap Meski Disakiti Orang Lain | HARUS MENYAYANGI ORANG YANG MEMBENCIMU

Ticker

6/recent/ticker-posts

Fwd: AHLI TASHOWWUF



KH. DADANG MULIAWAN, S.Kom.I

 

Alhamdulillah, sujud syukur sepenuh langit dan bumi, berkat rahmat Alloh SWT, barokah dan karomah jami'ul masyayikh Ahli Silsilah Thoriqoh Qodiriyyah Naqsyabandiyyah Pondok Pesantren Suryalaya (TQN PPS), khususnya Syekh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul Al-qodiri An-Naqsyabandi ra. (Abah Aos), kita bisa mengistiqomahkan diri untuk hadir di majelis yang agung, yang diagungkan oleh yang Maha Agung, hadir di tempat yang suci yang disucikan oleh yang Maha Suci. Sabda Abah Aos, "Tidak ada tempat yang lebih suci di kolong langit ini kecuali masjid." Kita hadir di tempat yang mulia, yang dimuliakan oleh yang Maha Mulia, mengikuti amalan yang mulia, menggabungkan diri dengan orang-orang yang mulia, supaya kita semua terbawa mulia. Amin Ya Robbal 'alamin. Dengan menggabungkan ruh kita denga arwahul muqoddasah, dengan ruh-ruh yang telah disucikan oleh Alloh, mudah-mudahan kita terbawa oleh beliau, ini perintah dari Alloh SWT :

وَالتَّبِعْ سَبِيْلَ مَنْ أَنَابَ اِلَيَّ

"dan ikutilah orang yang telah kembali kepada-Ku..."

وَكُوْنُوامَعَ الصَّادِقِيْنَ

"Hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar..."

Sabda Nabi SAW:

كُنْ مَعَ اللهِ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ مَعَ اللهِ فَكُنْ مَعَ مَنْ كَانَ مَعَ اللهِ فَإِنَّهُ يُوْسِلُكَ إِلَى اللهِ

"Hendaklah kita bersama Alloh, maka jika belum bisa bersama Alloh, maka bersamalah dengan orang telah bersama Alloh, karenasesungguhnya ia akan mengantarkanmu kepada Alloh"

Sholawat dan salam semoga Alloh limpahkan kepada junjungan kita sekalian, manusia yang palingagung akhlaqnya, paling benar ucapannya, paling lurus tindakannya,  paling bersih hatinya, paling banyak dzikirnya, paling cinta kepada kita selaku ummatnya,  insan yang sukses luar biasa, yang membawa perubahan spektakuler membawa manusia dari kegelapan kepada jalan yang terang benderang penuh dengan sinar keimanan, yakni Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya yang mulia, para sahabatnya yang tercinta, hingga kepada kita semua selaku ummatnya yang selalu setia mengikuti sunnah-sunnahnya hingga akhir zaman. Amin.

Sabda Abah Anom dalam Kitabnya Miftahus shudur:

وَقَالَ الشَّيْخُ عَبْدُ القَادِرِ الجَيْلَانِيُّ قَدَّسَ اللّهُ سِرَّهُ : وَلَمْ يُسَمَّ اَهْلُ التَّصَوُّفِ إِلاَّ لِتَصْفِيَةِ بَاطِنِهِمْ بِنُوْرِ التَّوْحِيْدِ وَالْمَعْرِفَةِ

Syekh Abdul Qodir Al-Jailani qs. bersabda: "Dan tidaklah dinamakan ahli tashowwuf kecuali mereka membersihkan batin mereka (mensucikan hati mereka) dengan cahaya (nur) tauhid dan ma'rifat..."

Ahli tashowwuf berbeda dengan ahli ilmu tashowwuf. Ahli tashowwuf adalah seseorang yang menjalankan atau mempraktekkan ilmu tashowwuf dengan melalui thoriqoh. Thoriqoh merupakan pengamalan dari tashowwuf, dan tashowwuf itu merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari ajaran Islam.

Tashowwuf di dalam kitab Tanwirul qulub disebutkan bahwa ilmu untuk mengetahui keadaan hati, tingkahnya jiwa, yang baiknya dan yang buruknya dan bagaimana caranya untuk membersihkan kotoran-kotoran yang ada di dalam jiwa untuk bisa kembali kepada Alloh. Kita berasal dari Alloh, maka kita akan kembali kepada Alloh, dan wajib kembali kepada Alloh.

وَيَهۡدِيٓ إِلَيۡهِ مَنۡ أَنَابَ . ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَتَطۡمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكۡرِ ٱللَّهِۗ أَلَا بِذِكۡرِ ٱللَّهِ تَطۡمَئِنُّ ٱلۡقُلُوبُ

"...dan menunjuki orang-orang yang kembali kepada-Nya. (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram."

Kita tidak mampu untuk kembali kepada Alloh, maka kita wajib bergabung dengan orang yang sudah kembali kepada Alloh, dialah orang yang dapat menghantarkan kita kepada Alloh, dialah guru mursyid. Alhamdulillah kita sudah berthoriqoh di bawah bimbingan seorang mursyid.

وَمَنْ طَلَبَ طَرِيْقَ الْقَوْمِ بِغَيْرِ إِمَامٍ عَرِفٍ بِاللَّهِ تَاهَ فِى أَوَّلِ قَدَمٍ

"Barangsiapa yang berthoriqoh tanpa imam yang 'arif billah (ma'rifat kepada Alloh), ia akan sesat pada awal langkah kakinya."

Sejarah menyebutkan bagaimana Syekh Abdul Wahab Asy-Sya'roni, Syekh Izzudin bin Abdussalam, Imam Ghozali, Ibnu Atho'illah As-Sakandari, mereka melakukan pengembaraan spiritual, melakukan suluk, untuk bisa sampai kepada Alloh tanpa bimbingan Mursyid, mereka mengalami stagnasi, tertahan, tidak bisa sampai kepada Alloh. Mereka membutuhkan bimbingan seorang mursyid yang masih hidup.

Kita yakini bahwa sosok Abah Anom Syekh Ahmad Shohibul Wafa Tajul 'Arifin qs. seorang mursyid yang kaamil mukammil mampu mencetak generasi penerusnya, yakni Abah Aos. Banyak yang menyebutkan adanya pelimpahan khirqoh kemursyidan dari Abah Anom kepada beliau, salah satu diantaranya yaitu khirqoh pemberian ayat Al-Quran Surat Al-Baqoroh ayat 247:

قَالَ إِنَّ ٱللَّهَ ٱصۡطَفَىٰهُ عَلَيۡكُمۡ وَزَادَهُۥ بَسۡطَةٗ فِي ٱلۡعِلۡمِ وَٱلۡجِسۡمِۖ

"...Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa".

Kita bergabung dengan ahli Alloh, kita ikut kepada ahli tashowwuf, supaya kita bisa terbawa oleh beliau. Kita diberikan formula yang efektif oleh guru mursyid, diberikan talqin dzikir, berarti kita berjanji kepada Alloh dengan disaksikan oleh guru Mursyid, diikat oleh kalimah Laa ilaaha illalloh. Maka Alloh kokohkan, Alloh tetapkan orang-orang yang beriman dengan ucapan yang kuat dan kokoh yaitu Laa ilaaha illalloh dalam kehidupan dunia dan akhirat.

Alloh adalah cahaya langit dan bumi, Alloh yang memberikan cahaya kepada langit dan bumi, kita selaku hamba Alloh membutuhkan nur ilaahi, membutuhkan pancaran cahaya Alloh, dan Alloh berikan dantunjukkan pancaran cahaya tersebut kepada orangyang dikehendaki-Nya, yakni Syekh Mursyid.Mursyid itu titik bidik Alloh, karena dia senantiasa mengingat Alloh, ketika melihat wajahnya, akan mengingatkan kita kepada Alloh, tersambung frekuensi ruhani kita kepada Alloh.

Ma'rifat itu akan diperoleh dengan terbukanya hijab yang ada di dalam hati kita dengan inti ma'rifat yakni dzikrulloh kalimat tauhid Laa ilaaha illalloh. Makanya bertashowwuf itu wajib, berthoriqoh itu fadhu 'ain. Sebagaimana Imam Ghozali mengatakan bahwa tidak ada seorangpun yang bersih dari penyakit-penyakit hati kecuali para nabi. Banyak sekali kotoran-kotoran dan penyakit-penyakit yang ada di dalam hati kita. Penting sekali kita untuk membersihkannya.

قَدۡ أَفۡلَحَ مَن زَكَّىٰهَا ٩ وَقَدۡ خَابَ مَن دَسَّىٰهَا ١٠  

"sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu. Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya."

 

"Segala sesuatu ada pembersihnya, dan alat pembersih hati adalah berzikir kepada Allah".

 

Posting Komentar

0 Komentar