Manqobah Ke-2:
Beberapa Macam Tanda Kemuliaan Pada Waktu Syaikh Abdul Qodir Dilahirkan
Sayid Abu Muhammad Abdul Qodir Jaelani dilahirkan di Naif Jailan Irak pada tanggal 1 Romadhon 470 Hijriyah, bertepatan dengan 1077 Masehi. Beliau wafat pada tanggal 11 Rabiul Akhir 561 Hijriyah, bertepatan dengan 1166 Masehi, pada usia 91 tahun. Beliau dikebumikan di Baghdad, Irak.
Pada malam Syaikh di lahirkan ada lima karomah :
- Ayahnya, yaitu Abi
Sholih Musa Janaki, pada malam hari bermimpi dikunjungi Rosululloh saw diiringi
para Sahabat dan Imam Mujtahidin dan para wali. Rosululloh bersabda kepada Abi
Sholih Musa Janaki: "Wahai Abi Sholih, engkau akan diberi putra oleh
Alloh. Putramu akan mendapat kedudukan yang tinggi di atas para wali
sebagaimana kedudukanku diatas para nabi, dan anakmu itu termasuk anakku juga,
kesayanganku dan kesayangan Alloh".
- Setelah Rosululloh saw, para Nabi yang lainpun datang menghibur ayah Syaikh Abdul Qodir : "Engkau akan mempunyai putra yang akan menjadi Sulthonul Auliya, seluruh wali Alloh selain Imam Ma'shum, di bawah pimpinannya".
- Syaikh Abdul Qodir sejak dilahirkan pada siang hari bulan Romadhan menolak untuk menyusu. Menyusunya setelah waktu berbuka puasa.
- Di belakang pundak Syaikh Abdul Qodir nampak bekas telapak kaki Rosululloh saw ketika beliau akan menunggangi buroq pada malam Mi'raj.
- Beliau diliputi cahaya sehingga tidak seorangpun yang mampu melihatnya. Sedang usia ibunya waktu itu 60 tahun, ini juga sesuatu hal yang luar biasa.
Manqobah Ke-32:
Syaikh Abdul Qodir Berbuka Puasa Di Rumah Murid-Muridnya Pada Satu Waktu Yang Bersamaan
Diriwayatkan, pada suatu hari pada bulan Romadhon, Syaikh Abdul Qodir diundang berbuka puasa oleh murid-muridnya sebanyak tujuh puluh orang di rumahnya masing-masing. Mereka berkeinginan agar Syaikh berbuka puasa di rumahnya. Mereka tidak mengetahui bahwa masing-masing dari mereka mengundang Syaikh untuk berbuka puasa pada waktu yang bersamaan.
Tiba waktunya berbuka puasa, Syaikh berbuka puasa di rumah beliau, detik itu pula rumah muridnya yang tujuh puluh orang itu masing-masing dikunjunginya dan berbuka puasa tepat pada waktu yang sama.
Peristiwa ini di kota Baghdad sudah masyhur di kalangan masyarakat dan sudah menjadi buah bibir masyarakat dalam setiap pembicaraan dan pertemuan.
0 Komentar