قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا (9) وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا (10)
"Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya." (QS. Asy-Syams : 9-10)Alloh mengawali firmanNya dengan bersumpah dengan jiwa (ruh), ini menunjukkan akan pentingnya tentang ruh itu, yang seharusnya seorang hamba memberikan perhatian yang sangat ekstra terhadap keadaan jiwanya (ruhnya). Menjaga ruhnya agar selalu bersih dan tidak menjadi keruh karena dosa dan pelanggaran terhadap ketentuan Alloh swt.
Kemaksiatan itu penyebab terbesar yang menjadikan keadaan hati menjadi kotor. Bila ruh telah kotor, maka pemiliknya akan memotivasi jasadnya untuk melakukan berbagai kemaksiatan. Setan pun tidak tinggal diam melihat kondisi jiwa manusia yang demikian ini. Setan semakin menambah membantu pemilik ruh tersebut untuk terus memicu kekeruhan ruh untuk mendorong jasad melakukan tindakan buruk yang juga akan semakin menambah noda hitamnya. Bahkan, ada yang ikut andil dalam membatu dirinya dari kalangan manusia yang memiliki ruh yang sama kotornya untuk ikut serta menambah semakin kotornya ruh.
Ketika ruh-ruh yang kotor ini saling membantu untuk meningkatkan kekeruhannya telah berkumpul, maka akan menimbulkan berjuta kemaksiatan yang serupa atau dalam bentuk keburukan yang lainnya.
Sedangkan ruh yang selalu disucikan akan menjadi ruh yang selamat, ruh yang sehat, ruh yang dipenuhi dengan ketaatan kepada Alloh swt sehingga senantiasa meraih keridhoan Alloh swt.
0 Komentar