Oleh : KH. M. Aang Rahmat
******************************************
- Abah Anom dadawuh kepada Abah Aos:
Kembangkeun manaqib tempatkeun mubaligh.
Urang mah teu kudu ngaji, da enggeus nyarahoeun ieuh urang bisa ngaji.
- Siapa saja yang menghalangi manaqib pasti itu iblis.
- Ketika manaqib Abah Anom tidak pernah bergeser se milimeter pun dari tempat duduk sampai selesai bani hasyim.
- Ketika manaqib jangan bergeser dari tempat duduk walaupun dipanggil malaikat.
- Manaqib itu, mau faham atau tidak dengarkan saja, karena manaqib itu karomah
- Tidak ada manaqib sendirian, walaupun sendiri seluruh yang kita baca dalam tawasul semuanya hadir
- Tempat tempat Manaqib adalah Roudhoh, (taman surga)
- Untuk kita, manaqib harus sudah mendarah daging , tidak harus pakai dalil فاقصص القصص lagi..
- Semegah apapun masjid atau rumah, belum beres jika belum dipakai manaqib.
- Abah dulu membuka tempat tempat manaqib dari pinggir pinggir kampung, desa , sampai ke tengah kota. Seperti makan "opak" mesti dari pinggir dulu baru ke tengah.
Siapa yg bisa makan opak dari tengah dulu ??
- Manaqib itu bukan prasmanan, manaqib itu, baca quran , solawat, Tanbih, tawasul, manqobah. Jika ada mubalig, khidmah ilmiyah, jika tidak ada langsung bani hasyim.
Jika ada makan, makan, jika tidak ada... pulang saja.
"dawuh Abah yg lainnya tentang manaqib silahkan tulis di coment, .....
#TongHilap
#Mi4
#UrangKumpulJasadJeungHate
#diMesraJabar2Nop2019
0 Komentar