Character Building
Orang yang selalu memiliki kekhawatiran berlebih biasanya ia kurang pandai ber-SYUKUR terhadap limpahan anugrah Allah Swt. Akibatnya, hati selalu gelisah dan jauh dari makna kedamaian. Perasaan khawatir akan menguras tenaga dan pikiran kita sehingga aktifitas apapun yang dilakukannya menjadi tidak produktif bahkan tidak membantu untuk menemukan pemecahan masalah yang kita hadapi.
Sebuah hasil observasi para ahli ilmu kejiwaan manusia mengungkapkan hal hal yang sekiranya membantu kita untuk menepis rasa kekhawatiran berlebih dalam diri kita.
Pertama, studi membuktikan bahwa 40% rasa khawatir tidak berhubungan dengan kenyataan yang sesungguhnya, 30% berhubungan dengan sesuatu yang tidak dapat diubah, 12 % berhubungan dengan efek negatif terhadap kesehatan, 8 persen berhubungan dengan kenyataan. Dengan demikian 92% dari dampak kekhawatiran kita adalah sebuah kesia siaan.
Kedua, bahwa kekhawatiran laksana kabut tebal yang dapat menutupi 7 kota besar yang apabila dipadatkan hanya menghasilkan satu gelas air. Hal ini bisa diartikan bahwa terkadang permasalahan yang kita hadapi tidak sebesar dengan apa yang kita khawatirkan.
Ketiga, hampir sekitar 80% s/d 85% pasien yang mengalami gangguan kesehatan di akibatkan oleh tekanan mental yang di awali oleh rasa kekhawatiran yang berlebih.
Oleh sebab itu, mulai lah kita belajar fokus kepada Qudwah kita dan memahami terhadap berbagai perubahan yang ada dengan di dasari atas prilaku ber-Syukur terhadap apapun yang Allah Swt berikan dalam hidup ini.
D.M.Raharusun.
0 Komentar