1. Dahulu Pangersa Abah biasa makan sahur di antara jam 03.00 - 03.30 wib. Untuk menghindari tergesa gesa. Agar apa yang sudah beliau makan bisa tercerna dengan baik.
2. Membaca Tawassul 10 menit sebelum berbuka puasa. Lalu membaca do'a sampai waktu berbuka puasa.
3. Ketika waktu berbuka Pangersa Abah suka bertepuk tangan kecil tanda kegembiraan "farhatun 'indal ifthar." Lalu beliau berbuka dgn ta'jil ala kadarnya. Setelah itu Shalat Maghrib berjama'ah & dzikir harian berjama'ah. Dilanjutkan dgn shalat-shalat sunnah sesuai buku Ibadah. Barulah kemudian makan bersama keluarga & para kerabat.
4. Dzikir Khataman ba'da Maghrib dipindah pengamalannya ke ba'da Shubuh. Demikian juga Shalat Sunnah Lidaf'il Bala & Dzikir Khataman ba'da Isya dipindah sesudah Shalat Tarawih.
5. Shalat Tarawih yg dilakukan Pangersa Abah sebanyak 20 rakaat tanpa ditutup dengan Shalat Witir. Karena Pangersa Abah tetap istiqamah mengamalkan Shalat Witir sebagai bagian akhir dari rangkaian shalat-shalat sunnah Qiyamul Lail.
6. Ketika melaksanakan Shalat Tarawih, Pangersa Abah suka membaca satu surat Al-Qur'an dibagi pembacaannya untuk dua rakaat. Dengan tatacara seperti yg biasa dilakukan oleh Ajengan Sandisi & para imam tarawih di Masjid Nurul Asror Ponpes Suryalaya.
7. Mulai malam ke-21 Ramadhan sampai akhir, Pangersa Abah melaksanakan Shalat Sunnah Lailatul Qadar ba'da Shalat Tarawih sebelum Shalat Lidaf'il Bala. Dengan kaifiyat: 4 rakaat 2 salam. Setiap rakaat ba'da Al-Fatihah membaca At-Takatsur 1x & Al-Ikhlas 3x.
Wallahu a'lam.
0 Komentar