Taabuut

Dosa besar itu :

1. Tidak mempunyai guru mursyid

2. Jika punya guru mursyid telah meninggal, tidak mengikuti pelanjutnya

3. Punya mursyid tapi tidak pernah datang kepada guru mursyid. 

Jika ada fatwa tidak usah datang ke Sirnarasa, cukup dengan salam saja sudah sampai, itu melanggar sabda Pangersa Abah.

Memang salam dari kejauhan itu sampai kepada Syaikh Mursyid, tapi sohbah (datang kepada syaikh mursyid) itu kewajiban murid dan tidak bisa gugur dengan salam saja. 

Dalam alquran ada bahasannya dalam

QS. An-Nisā : 64

وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ رَسُولٍ إِلَّا لِيُطَاعَ بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ وَلَوْ أَنَّهُمْ إِذْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ جَاءُوكَ فَاسْتَغْفَرُوا اللَّهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُولُ لَوَجَدُوا اللَّهَ تَوَّابًا رَحِيمًا

Dan kami tidak mengutus seorang rosul melainkan agar diikuti dengan perintah Alloh. 

Dan jika mereka dzolim terhadap dirinya mereka DATANG kepadamu kemudian istighfar kepada Alloh dan Rosululloh istighfar bagi mereka niscaya Alloh menerima taubat dan Maha Pengasih. 

Ditambah sabda Syaikh Abdul Qodir Jaelani

سافر الي الف عام لتسمع مني كلمة

Kalian harus berjalan kepada kami meskipun 1000 tahun untuk mendengarkan satu kalimat dari kami. 

Jadi kesimpulannya datang kepada Syaikh Mursyid itu wajib. 

Tidak cukup hanya dengan salam. 

Dalil yang lain menyebutkan tentang keharusan datang kepada Guru menurut Ibnu Ruslan. 

من لم يكن يعلم ذا فليسأل

من لم يجد معلما فليرحل

Barangsiapa tidak mempunyai ilmu maka harus bertanya

Barangsiapa tidak mempunyai Guru, harus mencari Guru. 

Ustadz yang melarang jamaahnya datang kepada Syaikh mursyid, maka ia berdosa besar.