Terkait hubungan AGAMA dan NEGARA, setialah dengan pesan Guru Mulia Syaikh Abdulloh Mubarok bin Nur Muhammad (Abah Sepuh), yang termaktub dalam Tanbih, dan menjadi bagian wajib yang harus ditegaskan dalam stiap Manaqib TQN PPS :
1. Jangan sampai berbuat yang bertentangan dengan peraturan AGAMA dan NEGARA
2. Mewujudkan kerelaan terhadap AGAMA dan NEGARA
3. Taat kepada Hadhirat Ilahi yang membuktikan perintah dalam AGAMA dan NEGARA.
4. Waspadalah akan jalan penyelewengan terhadap perintah AGAMA dan NEGARA.
5. Harus bersikap rendah hati, bergotong royong dalam melaksanakan perintah AGAMA dan NEGARA.
6. Hendaklah tolong menolong dengan sesama dalam melaksanakan kebajikan dan ketaqwaan dengan sungguh-sungguh terhadap AGAMA dan NEGARA,
7. Janganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan terhadap perintah AGAMA dan NEGARA
#####
Kita diajarkan untuk mendoakan pemerintah, bukan diajarkan untuk melaknat-laknatinya : "Pun pula semoga Pimpinan Negara bertambah kemuliaan dan keagungannya supaya dapat melindungi dan membimbing seluruh rakyat dalam keadaan aman, adil dan makmur, zhohir maupun bathin".
Kita juga diajak untuk selalu mentransfer energi kemukjizatan al-Fatihah, al-Ikhlash, al-Falaq, dan an Nas, untuk : "Keutuhan NKRI, Kejayaan AGAMA dan NEGARA, serta Peradaban Dunia". Bukan menumbuh suburkan kebencian, perpecahan, hancurnya relasi agama-negara, dan hilangnya kemanusiaan yang adil dan beradab.
Ini ajaran dari para guru Mursyid kami di TQN PPS, untuk sekalian murid. Sekaligus tawaran kemuliaan dari beliau-beliau semua kepada sedulur-sedulur se-jagat raya.
(Langit Medan, 35 ribu kaki, 12-05-'18). KH Irfan Zidni
0 Komentar