Ad Code

1. Jangan Membenci Ulama yang Sezaman | 2. Jangan Menyalahkan Ajaran Orang Lain | 3. Jangan Memeriksa Murid Orang Lain | 4. Jangan Berubah Sikap Meski Disakiti Orang Lain | HARUS MENYAYANGI ORANG YANG MEMBENCIMU

Ticker

6/recent/ticker-posts

Potret Sufi Modern Masa Kini



Image
Syekh Muhammad Abdul Gaos 
Saefulloh Maslul Al-Qodiri An-Naqsyabandi ra.
(Abah Aos)


Masyarakat kita sering beranggapan bahwa ajaran tasawuf itu bersikap eksklusif. Artinya, bahwa ajaran tasawuf itu hanya dapat dipraktikkan dan diamalkan oleh orang-orang yang (sufi) mereka anggap sebagai “bukan manusia biasa”, karena mereka itu telah menjadi waliyullah.

Karena itu, sebagian masyarakat kita memiliki persepsi bahwa seorang sufi adalah orang yang hanya menghabiskan waktunya di masjid untuk beri’tikaf, berdzikir, dan melakukan shalat-shalat sunnah. Atau mereka yang menyendiri (menyepi) di gua, gunung, hutan dan di pinggir-pinggir pantai, untuk melakukan kontemplasi. Atau juga mereka yang berpakaian lusuh, mereka yang menghabiskan siang dan malam hari hanya untuk ibadah, mereka yang berpernampilan awut-awutan dan mereka mempunyai pola hidup ‘anti dunia’.
Tidaklah demikian halnya, seorang manusia pilihan Alloh pada abad sekarang yang hidup pada masa kini, yang berada di tengah-tengah kita, Syekh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul Al-Qodiri An-Naqsyabandi ra. yang lebih akrab dikenal dengan sebutan Abah Aos yang tinggal di kaki gunung Sawal daerah Panjalu Ciamis Jawa Barat ini adalah orang yang menggambarkan potret seorang sufi yang mampu menyesuaikan diri dengan kondisi zaman. Beliau berpenampilan gagah dan rapi yang menunjukkan bahwa Islam itu identik dengan keindahan. Akhlaq-nya begitu mulia dengan mengikuti akhlaq gurunya Syekh Ahmad Shohibul Wafa Tajul ‘Arifin ra. yang berjiwa sosial, suka menolong, membangun peradaban masyarakat yang lebih baik yang selalu menghormati dan menjunjung tinggi aturan AGAMA dan NEGARA.

Meski berada dalam kondisi berlimpah harta, namun itu tidaklah membuatnya lupa diri. Ibadah kepada Alloh SWT selalu tetap menjadi prioritasnya setiap waktu. Sholat tepat waktu, puasa hakikat, shodaqoh jariyah, dan ibadah lainnya selalu menjadi hal penting dalam hidupnya. Beliau selalu berkarya untuk dunia pendidikan dengan menyusun beberapa buku sebagai pedoman hidup beragama bagi ummat.

Banyak hal yang beliau kerjakan, baik yang bersifat ke-Tuhan-an dan kemanusiaan. Beliau adalah orang sholeh secara vertikal dan horizontal, baik kepada Alloh dan baik kepada sesama dan lingkungan serta makhluk lainnya. Beliau adalah jembatan ilmu dan amal bagi para murid yang selalu merindukannya. Beliau adalah pelopor pembuka jalan untuk melaksanakan ibadah dan kajian ilmu melalui MANAQIB di mesjid-mesjid terkemuka.

Beliau memiliki 12 Sifat kemuliaan : 1. Dua ( 2) Sifat Allah Swt, yakni a. menyembunyikan kesalahan makhluk ciptaan yang lain b. memiliki perasaan terharu ( kasihan ) dan kemauan memaafkan dosa yang terburuk sekalipun 2. Dua ( 2 ) Sifat nabi Muhammad Saw a. Cinta Kepada Allah, kepada sesama, kepada alam dan kepada dirinya sendiri b. lemah lembut dalam bertutur kata dan laku perbuatan 3. Dua ( 2 ) Sifat Sayyidina Abu Bakar Shiddiq ra a. Benar, Jujur dan Ikhlas b. taat dan Murah Hati 4. Dua ( 2 ) Sifat Sayyidina Umar Bin Khatthob ra a. Adil dan menekankan kebenaran b. mencegah kesalahan ( kemungkaran ) 5. Dua ( 2 ) sifat Utsman Bin Affan ra a. Rendah hati ( tawadhu ) b. bangun Malam dan berdo’a ketika orang lain lelap tidur 6. Dua ( 2 ) Sifat sayyidina Ali bin Abi Thalib kw a. ber Pengetahuan ( Pintar dan cerdas ) b. keteguhan hati ( Tidak mudah terpengaruh )

Posting Komentar

1 Komentar